Thursday, December 29, 2011

4Men feat Mi - Here I Am

Hey guys. Saya kembali dengan membawa sebuah.....postingan. Ya, sebuah postingan. Hmmm.... Okay. 


Kalian pasti tau Drama Korea yang judulnya Secret Garden kan? Tau dong. Jaman sekarang kan para remaja demamnya nonton Drama Korea. Demam K-Pop. Dan akhirnya terjangkit Demam Berdarah. Bercanda.


Alright, Secret Garden. Hmmm saya tau Drama ini garagara Parodi-nya Big Bang yang dikasih tau oleh Mita dan kakaknya, Ka Via. Dan akhirnya saya penasaran sama filmnya. Eh ternyata ada di Indosiar. Muehuehehehe.


Dan salah satu yang saya kagumi adalah Original Sound Track dari Drama Serial ini. Hampir semua enak enak untuk didengar. Termasuk yang akan saya share kali ini.


4Men feat Mi - Here I Am.




Yoooomaaaan. Asik banget lagunya buat Shuffle slow motion. Gak juga sih.


Mungkin bagi anda anda yang galau karena sayang sama orang tapi orang itu sayang sama orang lain atau ga sayang sama anda balik dan anda masih menunggu, atau kata cool-nya, di PHP-in, Well, lagu ini pas buat kalian. Dengan suara vokalisnya yang merdu dan alunan Piano dan instrumen instrumen lain yang mengalun lembut (halaaahsuihsuihhh), kalian akan galau. Muehehehe. Sampe sekarang saya gangerti ada apa dengan saya dan ketawa saya. 


Tanpa cakcekcok lagi, here it is, check this.




 4Men feat Mi - Here I Am










Lyrics :










Here I am
yeogi Here I am
Here I am
naega yeogie yeogi inneunde


Here I am
jigeum Here I am
Here I am
jigeum yeogie naega inneunde


nal da jwodo mojara nal beoryeodo mojara
naega neol eolmamankeum saranghaneun jireul
moreul geoya ama neon Here I am


Here I am
yeogi Here I am
Here I am
naega yeogie yeogi inneunde


nal da jwodo mojara nal beoryeodo mojara
naega neol eolmamankeum saranghaneun jireul
gateun jarieseo neol gidarilge


nal yokhaedo gwaenchanha
nal beoryeodo gwaenchanha
naega neol eolmamankeum saranghaneunjireul


moreul geoya ama neon Here I am
moreul geoya ama neon Here I am






English Translation :






Here i am
Right here, Here i am
Here i am
I am right here


Here i am
Now i am here
Here i am
I am here right now


Giving my all seems not enough
Throwing me away seems not enough
How much i love you
Probably you wont know
But here i am


Here i am
Right here, here i am
Here i am
I am right here



Giving my all seems not enough
Throwing me away seems not enough
How much i love you
I'll wait for you in the same spot




Its okay to resent me
Its okay to throw me away
How much i love you
Probably you wont know
But here i am


Probably you wont know
Here i am










Extra :




Shin Young Jae (4Men) feat Mi - Loving You.








P.S : Emm.......cowok, mamanya ngidam mic sama kertas not balok ya pas lagi hamil kamu?




Sunday, December 25, 2011

DBL Crew Practice - Turkish March

   Check This Out!



 

Pianist - Naomira A
Dancer - Savito RS
Beatboxer - Wizesa NW


Another videos will be coming soon

Friday, December 23, 2011

DBL Crew Practice - Minuet In G

Check This Out!





Dancer - Savito RS
Pianist - Naomira A
Beatboxer - Wizesa NW




Other videos will be coming soon!




Thanks!




- Naomira Hawkeye

Thursday, December 22, 2011

Insinden Menahan Pipis

Menahan pipis itu, ga enak. Ketika kalian melakukan sesuatu disaat menahan pipis rasanya semuanya jadi gaenak. Duduk gaenak. Tidur gaenak. Jalan gaenak. Apalagi berdiri berlama lama. Rasanya semuanya gaenak. Minum pun apalagi. Gaenak.



Apalagi ketika ini terjadi pada kalian kalian yang gabisa pipis di tempat lain selain di rumah sendiri.


Termasuk saya.


Saya ini tipe orang yang gabisa pipis dimana mana selain dirumah saya. Bukan, bukan karena kamar mandi jorok atau apa. Tapi emang enggak bisa. Entah ini kebiasaan macam apa. Kayaknya langka. Atau emang saya yang aneh?


Emang kebiasaan menahan pipis itu ga baik. Tapi ini serius. Kalo masuk ke kamar mandi selain ke kamar mandi saya, rasa ingin pipis itu langsung gaada. Pas keluar, mau pipis lagi. Ini maksudnya apa?


Oke langsung aja. Insiden menahan pipis ini terjadi tanggal 21 Desember 2011.

Saat itu saya lagi bantuin Pb di tempat les bacain nilai anak anak kelas 8B. Dan tiba tiba "rasa" itu datang. Rasa gaenak di perut dan rasanya ingin sekali dikeluarkan.

Mau pipis.

"Pak, saya mau pipis masa."

"Ya pipis lah."

"Ya.....masalahnya itu pak."

"Apa?"

"Em....saya gabisa pipis."

"Loh? Gabisa pipis gimana? Selama ini kamu gimana pipisnya?"

"Bukan itu! Kalo dirumah baru bisa. Selain dirumah...gabisa."

"Ha? Aneh kamu. Jangan ditahan! Sana pipis di sekolah. Di R. Guru juga gapapa. Bersih kan."

"Ih bapak. Di mall yang bersih aja saya jarang pipis pak."

"Lah terus gimana?"

Akhirnya saya memutuskan mengalihkan pembicaraan dengan  membacakan nilai anak selanjutnya.

Nah selama saya bantuin Pb dan Vito Febby Chandra entah melakukan apa, saya itu udah geregetan pengen pipis. Tapi apadaya sodara sodara. Gabisa!

Akhirnya saya memutuskan beli nasi uduk sama Shifa.

Kayaknya gaada hubungannya, tapi ini memacu adrenalin.

"Mira, jalan yuk beli nasi uduk. Pake motornya Abduh. Gue yang nyetir."

"Wes ayo shif!" Dengan semangat saya jawab gitu. Soalnya daripada nahan pipis di tempat les dan itu menyesakkan, lebih baik saya menghilangkan rasa itu dengan berjalan jalan dengan Shifa.

Tadinya mau pake sendalnya Zesa. Berhubung itu sendal mau dipake Zesa (Sebenernya kegedean), akhirnya saya memutuskan untuk nyeker cuma pake kaos kaki.


Saat Shifa udah minjem motor ke bebebnya, Abduh, kamipun langsung ke motornya Abduh.

"Shifa bisa?" Tanya Abduh.

"Loh loh loh, emang Shifa gabisa?!" Saya panik.

"Lah dia baru belajar kemaren sama gue mir." Abduh nunjuk nunjuk Shifa yang nyengir nyengir tanpa dosa. Saya mau pingsan.

Pas motor udah dikeluarin sama Abduh, saya pun pelan pelan naik ke motor.

"Shif, lu yakin bisa?"

"Bisa mir. Tenang aja." Tubuh Shifa gemeteran. Saya ragu ragu.

"Yakin shif....?"

"Yakin mir....elu tapi jangan banyak goyang goyang ya."

"Gimana mau goyang goyang kalo lagi tegang gini....tapi gue lagi nahan pipis sih. Maaf maaf aja kalo gasengaja goyang."

"Mir!" 

Akhirnya pelan pelan tapi pasti, Shifa menjalankan motornya di jalanan turunan yang penuh anak anak. Shifa berulang kali bilang "Perbanyak doa dan baca ayat kursi mir. Baca terus mir baca baca." Sebelum Shifa bilang gitu saya udah baca dari kapan tau.

Dan akhirnya dengan selamat saya dan Shifa sampai di tempat nasi uduk. Saya turun dari motor. Bolak balik sana sini nahan pipis yang makin pengen keluar. Sementara Shifa beli nasi uduknya. Beli 3 dan bakwan 3. Terus kami balik lagi. Pas mau balik, tiba tiba Shifa kaget ada mobil lewat. Padahal itu masih jauh. Dia ngerem mendadak. Saya kaget.

"MIR, KITA HAMPIR MATI!"

"SHIF, LU HAMPIR BUNUH GUE..."

Akhirnya kita jalan pelan pelan.......dan sesampainya dideket lapangan, itu anak anak bergerombol dan menghalangi jalan. Shifa panik. Dia klaksonin. Tapi anak anak gamau bubar.

"WOY!! MINGGIR WOYYY!!" Seru Shifa, galak.

"Ganas shif..."

"Mir gue panik mir.."

Akhirnya sesampainya di tempat parkir, Shifa minta Ravy markirin motor Abduh. Terus Ravy negor.

"Shif, tangan lu...basah."

"Iya vy....gua keringet dingin mirrrr." Shifa megang2 tangan saya. Basah banget. Kayak abis cuci tangan.-_- Sepanik apakah dia saat hampir membunuh gue? -_-

Ketika masuk ke tempat les, yang tadinya nasi uduk itu pesen 3 jadi ada 2........terpaksa saya makan berdua Pb sementara Shifa sendiri karena dia yang beli... Tapi anehnya, kenapa sendoknya ada 3? 

Pb pun nanya


"Dimana belinya?"

"Tuh disitu pak deket masjid. " jawab Shifa

"Naik apa?"

"Motor."

"Ha? Emang bisa?!"

"Bisa pak saya. Baru belajar sih hehe."

"Kalo tau gitu bapak ga bolehin kamu berdua."

"Yah pak tapi kita kan selamat pak...walau keringet dingin sih." kata Shifa.

"Iya pak. Saya hampir mati ..." selak saya.

"Boong pak boong."

-_-


Dan saat itu, saya tambah mau pipis......................


Setelah selang beberapa lama, akhirnya Chandra dateng. Saya jalan ke dia. Ngajakin ke Mam Yuli bareng Vito. Di perpus, tepatnya. Nah disitu saya udah bingung mau ngapain. Gajelas. Mana si Vicky udah kayak orang ayan main hipnotis2an. Emang namanya Vicky Z"ayan" Ghiffari sih....


"Mira, tatap mata saya. Fokus Fokus Fokus."

Saya liat mata Vicky.

"Dan tidur."

Vicky menjentikkan jarinya. Anehnya, saya ga tidur. Tapi malah dia yang tidur. Entah siapa yang oon.


Setelah berlama lama gajelas di perpus, akhirnya saya dan Chandra keluar perpus. Niatnya mau nyamperin bu Nora, tapi gak jadi. Akhirnya kita ke lapangan, terus saya baru ingat. Saya mau pipis.

"Chan, demi apapun gua kebelet pipis..."

"Yah mir jangan ngompol disini.."

"Gak lah. Gila aja lu."

"Terus gimana? Mau pulang mir?"

"Makanannya gimana?"

"Eh iya ya. Yaudah gua anterin deh pake motornya Abduh. Mau ga?"

"Iya boleh chan....Cepetan ya...Gua udah diambang batas nih."

"Iya mir tahan dulu ya."

Akhirnya Chandra minjem motor ke Abduh dan langsung ngambil kunci di Shifa. Pas saya naro sepatu sambil lari, Shifa negor.

"Mira mau kemana?"

"Pulang shif."

"Lah? Ikut dong mir. Gua mau main kerumah lu nih."

"Ayo ikut aja ayo . Lu sama Vito ya."

"Eh tapi lu kok gabawa tas? Gabawa sepatu?"

"Gua....mau pipis shif."

"Ha? HAHAHAHAHAHA."

-____-"

Akhirnya karena udah gatahan saya pun cao bersama Chandra kerumah lalu balik lagi. Suram -___-"






Insiden Menahan Pipis 2 , 22 Desember 2011



Pagi hari di tempat les, saya dan Ulfa lagi bantuin Pb (lagi) menghitung nilai anak anak dan memasukannya ke rangking. Dan ketika Mita Intan datang, dan kalkulator yang ccd itu mulai berulah, "rasa" itu datang kembali.

Setelah main pukul pukulan nyamuk dengan Ulfa,  lalu nyamuk yang mati di letakkan di lantai dan di coret pake spidol sebagai TKP, akhirnya saya curhat (lagi)

"Pak, saya mau pipis lagi nih. Padahal tadi pagi udah pipis."

"Yaampun kamu. Pipis gih sana!"

"A gabisa paak! Kemaren aja dianter Chandra kerumah baru pipis."

"Astagfirullah..."

"He he he."

"Yaudah kamu ke sekolah terus kamu pipis. Di ruang guru juga gapapa. Mau ketemu Bu Nora kan?"

"Mau pak!"

"Yaudah sana sekalian pipis."

"Ah malu pak..."

"Kangen gak sama Bu Nora?"

"Kangen pak!!"

"Sana pipis!"

Setelah saya fikir2 gaada hubungannya Bu Nora dan insiden menahan pipis saya. Em oke, akhirnya saya memutuskan untuk menahannya lagi sambil menulis. 

Saat nulis, saya bener bener ga nyaman. Duduk gaenak. Tengkurep gaenak. Yaampun maunya apa....maunya ya pipis.

"Udah kamu pipis dulu gih."

"Gamau pak.........gabisa."

"Gabaik nahan pipis."

Dan seterusnya. Dan akhirnya saya bersender sambil pake alas. Lumayan nahannya.

Dan di siang hari, baru deh saya nyerah. Saya izin niatnya pengen ketemu Bu Nora di kantor. Saat jalan sama Richa yang ketemu di jalan, lalu saya ngintip di kantor. 

Bu Nora udah pulang.

T___T -__-"

Terpaksa karena udah mepet, saya pipis....di toilet sekolah..untuk pertama kalinya ketika bersekolah di SMPN 102 selama 3 tahun ini.


Pas saya masuk, saya nitip tas dan hp di Richa.

Richa ngajak ngobrol diluar sementara saya pipis. Pengalaman, gitu.

Lalu feeling udah gaenak .

Saya nengok ke kanan....kirain ada makhluk apa gitu...

Ternyata.....


Kecoa di tempat sampah.


Muka pucet. Pipis belum selesai. Jantung berdebar debar.

"Richa....Richa...gue panik."


"Kenapa mir? Ada apa didalem?"

"Riiiik sebelah gue riiik"


"Mir jangan bikin takut dong. Apaan?"


"Kecoa rikkk"


"Ah elu! Gue kira apaan!" 

"Richa...pengalaman gue pipis pertama kali aja udah kayak gini rik. Ditemenin sama kecoa rik. Richaaa tolong guaaaa."

"Eh mir mir gua masuk nih mir!"


"EH JANGAN GUA BELUM PAKE CELANAAAA."


Intinya, menahan pipis itu gak enak. Dan pengalaman pertama pipis di sekolah itu memacu adrenalin. 


Dua duanya serba salah.


Sekian




- Naomira Hawkeye

Tuesday, December 20, 2011

DBL Crew Practice - The Entertainer

Check this out!





Savito - Dancer
Zesa - Beatboxer
Naomira - Pianist






Another videos will be coming soon. See you!






- Naomira Hawkeye

Tuesday, November 22, 2011

Ada apa dengan Randi?




Kalian tau Randi Hasiholan? Tidak? Mari saya perkenalkan. Gambar diatas adalah Randi. Pembukaan yang sangat keren.

Randi adalah seorang yang sangat ceria. Dia bisa ngedance dikit dikit. Bisa nge rap. Pinter nyanyi. Dan tentu saja berbakat ngibul. Dia juga memiliki hidung yang sangaaat eksotis. 

Tapi hari ini dia sedikit berbeda..

Mata pelajaran terakhir adalah Bahasa Inggris. Kebetulan saya udah selesai speaking, jadi boleh balik ke kelas. Karena ke kelas bosen ga ngapa ngapain, saya jbjb sama Lope Randi Maktal. Mereka kayaknya mau ambil batas. Muka mereka keliatan.

Kenapa mereka yang ambil batas? Karena kelasnya sedang belajar Agama Islam sementara mereka berbeda agama. Jadi mereka yang ambil. 

Pas mau ngambil, Lope sama Maktal udah tancep gas duluan. Sementara Randi nemenin saya manggil Tesa.


"Mir, pokoknya elu harus ikut ya pas ngambil batas di 8A."


"Iya ndi. Tenang aja. Beres sama gue mah. Eh Tesa, mau ikut ambil batas gak?" saya teriak. Tesa lagi beres beres meja. Terus dia tiba tiba langsung lari sambil teriak "IKUTTT!"  


Mam Yuli yang lagi didepan tiba tiba nyegat Tesa "Heh heh heh kamu sini sini."


Saya kabur sama Randi. 


Tesa terjebak.


Untung Mam Yuli ngizinin saya. Kirain saya mau balik ke lab gitu. 

"Mampus Tesa dicegat." kata Randi sambil ketawa ketawa gajelas. Saya ikutan.

Lalu saya bingung. Katanya Randi mau ngajak ke 8A, tiba tiba belok ke kanan. Ternyata ke kantin. Geblek abis. Sempet sempetnya -_- masalahnya kalo saya naik ke kantin, Mam Yuli pasti liat. Dan saya pasti ga selamat -_-


Terus pas udah sampe deket tangga. Randi dengan gaya gajelasnya ngoceh ngoceh sama Lope. Gatau mereka memperdebatkan apaan. Halah palingan asesoris berbi yang terbaru.


Tiba tiba Maktal turun rusuh manggil manggil nama saya.


"Mira mira mira! Masa tadi Lope mau dorong gua dari atas tangga. Gila , mau banget gua mati."


Emang kondisi tangganya licin kena ujan, dan itu cukup tinggi. Lope menggunakan gaya kesetrum belut listriknya sambil bilang "Engga! Engga!" Sementara Randi bilang...



"Kalo elo mati, gue harus bilang WOW gitu?"


Randi ngangkat alisnya, ekspresi ngocol.


Maktal diem.


Saya diem.


Lope break dance.


Lalu kami mendengar suara anak 9E yang lagi ngambil nilai nyanyi sama Bu Nora. Kalo boleh jujur, saya juga mau liat. Tapi mengingat kondisi badan saya yang.....pen...kurang tinggi, jadi saya gaknyampe. Akhirnya Randi dan Maktal yang ngeliat. Disitu mereka ngeliat Carlo yang lagi menghayati lagu. Dengan ekspresi lipsync, geleng geleng kepala, sampe ngelap air mata. Bahkan Abduh sampe geleng geleng liat Carlo mau ngelap ingus di bajunya. Kemudian Randi sama Maktal mundur.


"Kocak tau nyanyinya." Kata salah satu dari mereka. 


Ketika Randi mau ngeliat sambil jinjit dan jalan, tiba tiba....



Jendela dibuka.



DUK!


Terdengar suara jedukan yang keras dari sebuah kayu keras dan kepala batu.


Benturan antara kepala Randi Hasiholan dan jendela yang dibuka.


Maktal diem. Cengok. Hening. Nyengir. Ngakak.


Randi dengan gaya freestyle megang kepalanya. Tapi dia ga bersuara. Sementara Maktal masih ngakak sambil megangin bahu Randi yang kesakitan megang dahinya yang kejedot , sangat keras.


Anak 9E mulai ngeliat siapa yang kejedot. Sebagian dari mereka berdiri. Randi nunduk biar ga diliat. Maktal masih ngakak banget. Saya sama Lope gatau apa apa. Tiba tiba Maktal cerita dengan semangat. Kami ikutan ngakak sambil megangin kepala Randi yang kini ga sanggup jalan.


"Panggil Ambulance! Tolong! Tolong!"


"Gendong dia! Ia lemah tak berdaya!"


"Ndi, benjol gak?"

Dan seterusnya, Randi masih terdiam kesakitan memegang kepala.

Beberapa saat kemudian, saya mau lewatin kelas 9F, tapi agak takut. Jadi Maktal nutupin di sebelah kiri saya. Sementara Randi masih tampak cedera bersama Lope yang mendampingi.


"Ndi, lu gausah over reakting gitu. Ngomong ngapa!"


Kasian Randi, udah sakit, dibentak, disuruh gak sakit lagi.


Setelah sampai di meja piket, tampak guru piket, Pak Gigih yang lagi serius ngisi TTS sama guru TU. Terus tiba tiba kami dateng bagaikan setan pengganggu.


Maktal yang duluan nyampe.


"Pak, ambil batas gak?"


"Kan belum bel." Jawabnya , masih sambil serius ngisi TTS.


"Yaudah belin ya pak!" 


"Enak ajaa. Tunggu aja deh ntar aja." katanya lagi.


"Yaudah. Bantuin ngisi TTS ya paaak."


Disini kita udah mulai gerecokin Pak Gigih yang lagi serius seriusnya. Tapi beliau juga terbantu berkat kami. Ya, walaupun saya gak jawab samasekali akibat gabisa baca terbalik, dan Randi masih cedera otak. Makanya Lope dan Maktal yang cerewet jawab ini itu sambil tunjuk ini itu. Randi yang mulai pulih pun juga ikut ikut jawab. 


Dan pertanyaan Randi pun terlontar begitu saja. Ia membuka cover depan TTS itu, lalu melihat dengan Maktal gaada 'gambar' yang mereka cari.


"Biasanya ada gambar ceweknya." Kata Randi.


"Iya ya biasanya ada gambar cewek bergaya gitu didepan. Disobek ya pak?"


"Iya ini disobek bocah." kata Pak Gigih sambil ngelirik saya. "Dibuat mainan sama Amira. Diuwel uwel gitu." Saya ketawa.

"Amira pinter...ngerti ayahnya gaboleh lirik cewek lain." kata saya.

"Amira siapa?" tanya Lope.


"Anaknya Pak Gigih." jawab saya.


"Ih waw! Setau gue mir itu nama yang di sinetron Putri Yang Ditukar mir! Ih berarti Pak Gigih penggemar sinetron itu ya. Terinspirasi dari PYD." Kata Lope cerewet. Pak Gigih masih tetep diem , serius sama TTS nya.


"Au ah gue bingung Amira dituker tuker mulu. Tadi anaknya Ihsan, terus Prabu, terus Pak Gigih. Maunya apa sih Amira?" ketus Randi kesel. Kita diemin dia. 


Lalu pas lagi mencari cari soal gampang, tiba tiba Lope nunjuk nunjuk soal.


"PAK! Air susu ibu pak. ASI pak! Itu tuh cepet jawab pak!" kata Lope semangat sambil loncat loncat. Maktal bilang "Iya bener!" 


"Ah tardulu jangan jauh jauh , bagian atas dulu, baru bawah. Jauh amet loncat ke nomor itu."


Mampus lu pe. Kicep kan. Makanya jangan terlalu semangat sama hal gituan.


Tiba tiba guru TU bilang.


"Ini pasang pasangan ya. Ini sama ini, itu sama itu." Kata beliau sambil nunjuk saya - Randi, Maktal - Lope bergiliran. Saya sama Randi berpandangan..


"Iya kan kita pasangan musisi ya ndi!"


"Yoi mir!"


Kita langsung tos. Tos yang pertama salah. Terus ulang lagi. Yang diakhiri oleh tonjokan Randi yang menyakitkan -_- Sementara Lope - Maktal masih najis najisan.

Tiba tiba Lope sama Maktal pake muka licik liatin Pak gigih.

"Waaah Pak Gigih pinter ya ngisi TTS."


"Iya itu hampir kejawab semua."


"Eh katanya kalo dikirim ke redaksi bisa dapet uang kan ya?"


"Iya pe! Kan ada di buku Bahasa Indonesia."


"Wah bisa nih pak kan kita bantuin bapak, uangnya dibagi bagi gitu pak. Ya ga pak ya ga?"


Maktal Lope muka memohon. Pak Gigih masih serius dengan TTS nya. Mereka langsung balik kanan ngelus ngelus dada.


Dan setelah Maktal membunyikan bel (disuruh Pak Gigih), kami pun ambil batas.


Pertama 9A, 9B, 9C, dan disitu saya diingetin.

"Mir! Udah bel loh itu sepatu orang lu colong ntar dicariin aja." Randi ngingetin.



"Oh iya! Makasih ndi udah ngingetin!"


Iya, itu jadi sepatu nganggur, praktis untuk di pake dari lab. Daripada ribet pake sepatu saya. Yaudah saya sewa itu sepatu. Dan masih belum saya balikin. Saya lari lari dengan cepet ke lab. Dan akhirnya saya ambil buku, naro sepatu itu dan pake sepatu saya. Dan setelah balik, terlihat Lope Randi Maktal udah standby didepan 8A, takut ambil batas. Iya, gurunya adalah Pak Burhan.


"Mir! Cepetan ambil batas!"


"Tar dulu! Gua capek lari lari tal."


"Ayo dongg cepet."


Saya nitip buku saya di Lope. Dengan nafas yang ngos ngosan, sayapun nyamperin 8A.


"Assalamualaikum pak."


Pak Burhan nengok "Waalaikum salam."


"Pak, ambil batas."


"Itu itu ambil di tempat pensil bapak."


*diem*


"Batas pak?"


"Iya coba ambil itu didalem."


Saya gangerti. Sayapun ngangkat tempatpensil nya. Kirain dibawah gitu batasnya.


"Gaada?"


"Batas pak.."


"Oh batas! Batasnya disitu tuh di meja. Tapi nyanyi dulu."


"Aduh pak jadwal padet pak he he he ambil langsung ya."


"Yaudah masuk tuh ambil di meja."


"Oke!" 


Dengan semangat saya ngambil batasnya. Karena ga disuruh nyanyi. Peristiwa langka meeen. Randi Lope Maktal diluar udah bilang "Semangat mira!!" 


Dan pas ambil batasnya, dilihatlah Pak Burhan yang lagi nutup pintu dengan rapet lalu anak 3 itu teriak manggil nama saya "MIRAAAA!!!!"


"Nyanyi dulu. Gaboleh keluar." Kata beliau pake muka horror. Hening seketika. Saya jalan perlahan kearah pintu.


"Pak . Ganteng deh. Saya mau keluar dong."


"Nyanyi dulu didepan tuh. Ini resikonya kalo masuk kelas bapak."


Rasanya saya ingin menggaruk jidatnya Randi yang tadi kejedot.


Pintu pun saya buka setengah. Tapi masih dijaga Pak Burhan dengan ketat. Akhirnya mereka bertiga langsung ngintip. Kepala nyempil nyempil di pintu kayak Sushi rebus.


"Mir! Siniin batasnya!" kata Randi


Saya kasih batasnya.


"Oke. Mission Complete. Let's go." ujar Maktal.


Kampret sekampret kampretnya kampret. Mereka dapet batasnya saya masih dikurung disini -_-


Akhirnya Pak Burhan manggil mereka lagi "Heh, sini. Ga setia kawan. Udah diambilin batas kok ditinggalin temennya. Randi, nyanyi bareng Omi sini."


Saya dobrak pintu.


"Heh, jangan!"


Saya dobrak lagi. Masih ditahan. Maktal Lope Randi bergaya ala cheers. Cuman bedanya, ini yang bulu bulunya itu berupa buku pembatas.


"Eh jangan jangan sakit itu ntar bahu kamu."

"Yaudah bukain paaak."


"Nyanyi du..."


*dobrak lagi*


"Iya iya ini bukain nih keluar."


Oke saya berhasil keluar. Mereka bertiga bersorak sorak. Lalu Randi pasang muka masam.


"Kok pas saya nyanyi, saya gaboleh keluar pak? Kan saya juga mau dobrak pintu." Randi protes.


"Bapak kasian sama Omi."


"Sama saya enggak pak? Sama saya enggak?"


Pak Burhan nyengir. Randi main Ice Skating menuju toilet wanita. Lope sama Maktal ikutin, mau menghentikan Randi segera.




Apa yang terjadi dengan Randi? Entahlah, ia sangat berbeda hari ini.....

Monday, November 21, 2011

I'm Yours - Price Tag Mixed.


Check this out!

 
http://www.facebook.com/video/video.php?v=300486606637078


Naomira - Singer (I'm Yours)
Olivia - Singer (Price Tag) + Guitarist
Randi - Rapper
Ndaru - Backing Vocal (Price Tag) + Recorder
Lope - Cameraman 




Give a comment here. Thanks! wkwk

Wednesday, November 16, 2011

Artis Goyang Gayung

Eki Reynaldi, di sebuah Bus TransJakarta. Keadaan : Posisi mas mas tidur di badannya yang empuk.

Moh. Taufik. Alias Opek. Keadaan :  Menggunakan kacamata super gaul, wajah datar, tanpa menggunakan efek penggelapan.

Monday, November 14, 2011

Ordinary not.

Hari ini bener bener extraordinary. Gak extraordinary juga sih. Tapi entah kenapa.....ngebetein. Dikit....sih....maksudnya, ya...mulai dari sekolah yang gak libur Sea Games 2011, sampai temen temen yang bikin bete -__-. Tapi karena kebetean itulah, otak saya jadi error dan ngomong asal jeplak. Bahkan dapat membuat Tesa dan Nida tertawa puas sampe mereka sakit perut karena ungkapan saya tentang Tikus Datang Bulan. Siapa suruh mancing mancing mentang mentang pelajarannya tentang kromosom Tikus -_-


Oke jadi hari Senin sederhana ini dimulai dari upacara yang biasa dilakukan di pagi hari. Bukan, bukan upacara yang biasa dilakukan kakek saya yang selalu senam di taman agar badan sehat bugar. Tapi upacara yang dilakukan oleh sekelompok peserta upacara yang berupa murid, dan petugas petugasnya yang berupa murid. Juga pembinanya....seorang guru.

Pagi hari itu bener bener ngebetein. 


Saya bingung mau ngapain. Udah pake rompi padus, bawa suling sama topi. Tapi ke lapangan pun juga sepi. Di 9F cuma saya dan Laras yang padus. Dan kami tidak dekat. Walaupun kelas 1 SD nya kami sekelas, tapi kami 7 tahun berpisah dan kini kami dipertemukan kembali seperti sinetron FTV "Teman SD ku sudah besar". Kontroversial.

Jadi saya pun bolak balik kayak setrikaan. Gatau mau kemana, dan gatau mau ngapain. Posisi udah kayak orang bego. Pegang suling tapi ga dimainin. Pegang topi tapi ga dipake. Bolak balik bolak balik. Sampai akhirnya sayapun sepakat dengan alam bawah sadar saya untuk pergi ke lapangan. Ternyata di lapangan udah ada Mita dan Dilla lagi pelukan depan Keyboard ala Titanic. Saus kwetiaw.


Akhirnya saya pun ambil posisi sebelah Mita. Dilla langsung bilang,

"Nah gini kan pas, Do Re Mi." Saya diem aja. SABAR.


Petugas upacaranya kelas 8A. Dan kalo boleh jujur, yang paling imut itu Pengaturnya. Bukan, bukan imut mukanya. Cara jalannya imut. Maksudnya, pas mau benerin mic, harusnya anak itu lari dengan gagah, kayak Randi. Tapi ini...imut sekali. Kepala diangkat, tangan dilemesin, jalan kaki juga dilemesin sambil diseret. Itu kayak pembukaan senam SKJ. Imut banget. 


Pas lagi amanat upacara (kalo ga salah). Teman saya yang semula ketawa ketawa sama Olip, namanya Engel. Bisa dipanggil Ndaru atau Nabela. Nama funky-nya Hupla. Dia tiba tiba bengek, pegang perut, pegang kepala, pegang idung. Terus batuk batuk. Ini saya bingung dia sakit maag atau migren atau pemesekkan hidung, yang jelas saya udah panik ngeliatnya. Soalnya tadi masih bisa ketawa ketawa, sekarang pucet gini. Akhirnya Ndaru pun dibawa ke UKS oleh Olip. Get well soon, Hupla.


Nah, tidak lama kemudian, akhirnya upacara selesai. Tapi padus tinggal ditempat bentaran, latihan nyanyi. Soalnya tadi nadanya rada kecepetan. Dan setelah itu, bener bener kembali ke kelas. Disini saya harus menghadapi kenyataan. Kalo kelas 9F itu bener bener ngebetein. 


Saya cuma suka pas UTS. Soalnya saya seruangannya sama anak anak yang seru. Serunya tapi ga rusuh. Kalo digabung gini rasanya saya pengen loncat dari menara Eiffel, tapi ada yang nangkep. Jadi biar romantis gitu. Ntar bikin FTV "Loncatku gagal ditangkep Eiffel." Itu judul gagal. Abaikan.


Pelajaran pertama Tata Busana. Ya pelajaran Bu Lamria ini lumayan bisa bikin saya ketawa akibat Garin yang dengan tampang plongo dan tablonya jadi peragaan celana piyama di depan. Pas diukur tinggi duduknya itu loh....Tesa dan kawan kawan langsung rame karena si Xiaolin ini serasa di kapal Titanic. Apalagi pas diukur lingkar panggul sama tinggi duduk. Dia butuh pil penenang.


Kemudian, ininih yang bikin saya bete. Uang saya pas pasan. Dan di hari itu juga, uang kas, uang perpisahan, dan uang PMI ditagihin. Neng bendahara, kenapa nagihnya gak dari kemaren sayang? Saya gak kece W(TATw)


Terus karena bete, Nida dan Tesa mulai ngedumel sendiri. Tesa megangin uang ongkos, Nida megangin uang. Gatau itu uang mau dimakan atau mau dijajanin, intinya dia megang uang. Saya ajak ke kantin, katanya Nida males, Tesa juga males. Yaudah saya diem. Eh pas Tesa ngajak Nida ke kantin, dia mau. Kampret abis. 


Sampe di kantin, kerusuhan pun mulai melanda. Dari si Yudho yang serasa gaada siapa siapa di sekitarnya, senggol sana senggol sini sama Opek Kiki Hyang, dan dorong anak sampe saya mundur ke belakang nabrak Nida sama Tesa. Tau rusuh? Iya itu elu, dho. Jangan salahin gua kalo tiba tiba balon Spongebob sama sendal Dora lu gua umpetin.


Oke, dan sampai di kantin, saya cuma beli Makaroni 2 biji. Dan itu pun....seasoning salt-nya....kebanyakan....sampe di kelas, makan itu, idung gatel, gabisa bersin. Rani yang makan satu langsung bengek bengek minum air seliter. Saya....harus ngabisin. Mubazir, sayang Rp.2000. -_-


Karena istirahat cuma 20 menit, akhirnya bel pun berbunyi, dan pelajaran Bahasa Indonesia pun dimulai. Dan tau apa? Bu Tike ada ulangan. Ma, Chilla mau pulang. Kenapa kamu minta pulang?! Hah?! Yang minta pulang Chilla ma, bukan aku. Gajelas.


Itu soal sesuatu banget. 45 soal PG 5 soal Essay. Tau deh nasib gimana. Intinya kamu sesuatu, kertas. I love you full kalo sampe sampe nilai 8 keatas. 


Daaan setelah pelajaran Indonesia, akhirnya pelajaran IPA. Pelajarannya Pak Toha. Alias Biologi. Bab nya, pewarisan sifat. Tapi sebelumnya ngebahas tentang telur ayam. Saya akui di pelajaran terakhir ini otak saya sedikit terbentur.


Jadi pas lagi belajar itu pelajaran. Saya serius sih serius, cuman saya memikirkan masa depan anak ayam di telur itu. Bagaimana ketika anak ayam itu akan menetas, tapi ternyata manusia mengambilnya untuk dimasak? Apakah akan menjadi "The Menetas Roast Chicken"  yang tidak berkepala, atau mungkin saat dipake buat nyeplokin orang ulangtahun, ternyata ayam itu sudah sempurna dan akhirnya menghinggap terus di kepala orang itu dan hidup bahagia selamanya dengan sukaduka yang mereka tempuh hingga mereka ke jenjang pernikahan?

Dan lagi, tentang tikus yang saya bahas di awal cerita.

Pak Toha bilang, tikus punya 42 kromosom, hampir sama jumlahnya dengan manusia yang 46 kromosom . Dan Tesa pun bertanya pada profesor di sebelahnya, alias Ulfa. Tentu saja dia memanggil saya dan Fitri untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan.



"Ulfa, kan tikus kromosomnya hampir sama yak kayak manusia. Terus ovulasinya juga sering. Nah, apakah tikus juga mengalami datang bulan?"


Ulfa terdiam.


Tesa nyengir kuda.


Nida ngakak.


Fitri pasang tampang bloon.


Saya ngikutin.


Ulfa nyengir tanda mau ngakak tapi gangerti.


Tesa ngakak bareng Nida.


Fitri mengabaikan.


Saya mikir.



"Tesa. Lu tau jawabannya?"



"Apa mir?"


"Lu tanya sama tikus betina. Mereka pernah beli pembalut apa enggak."


Bantingan 3 meja pun terjadi. Saya pura pura gak tau. Sementara 3 orang di belakang saya masih ngakak parah, sampe gaada suaranya. Savito yang denger, malah cengok, mulut mangap, idung kembang kempis. Iya, dia lagi cari dukun buat nyantet saya karena telah memukul hidungnya (dengan tak sengaja) dengan pintu.


Pak Toha pun mulai topik baru ttg telur bebek dan ayam.


"Jika telur bebek dieramkan oleh ayam, maka yang menetas adalah bebek. Sebaliknya jika telur ayam dieramkan oleh bebek, maka yang menetas adalah ayam. "


Saya mulai berfikir jika telur dinosaurus atau cicak dieramkan oleh Randi akan menjadi apa.


Kemudian Pak Toha berkata lagi :


"Tapi kalian itu tercipta dari kasih sayang. Soalnya tanpa kasih sayang orangtua kalian, kalian gaakan ada disini. Coba kalo diciptainnya pake marah marah. Ya gabakalan jadi. Ya gak?" Pak Toha ngeliat ke arah saya yang pasang muka tablo , tanda gangerti. Pas saya ber "Oh bnrbnrbnr" -ria, saya pun berkata lagi.


"Iya ya. Kalo marah marah, ntar lagi marah bla bla bla kamu jahat kamu selingkuh kamu aku pecat aku minta cerai JEDER badai keluar terus anaknya jadi. Ada tanduknya. Kayak kata pak Sayuto, ada anak anung anindito (kalo gaksalah, lupa), anak lanang, sama anak setan. Nah ini anak setan." Pak Toha sama Tesa ketawa.


"Yaudah, bayang bayangnya nanti aja, sekarang lanjut dulu deh." Kata Pak Toha.

"Tau nih pak si Mira nih."

Hening. Padahal saya ngomongnya tadi itu pelan.......

Akhirnya, setelah lama lama lama lama, bel pun bunyi. Saya laper. Mau makan pizza. Tapi ternyata ga dijemput. Fine. Akhirnya saya pulang naik ojek. Sebelum pulang, Nida mohon mohon ke saya biar ikut pulang kerumah, alesannya cuma atu. Reyhan libur Sea Games. Sambil nyolek nyolek saya didepan pacarnya, Gatot, yang kini lagi anniv sebulan, saya pun menolak. Karena mau makan Pizza. Jarang2 saya makan Pizza. Oke saatnya saya les. 

Sekian postingan hari ini.


Wassalam.


Coret Tangan.


Naomira Hawkeye