Thursday, May 10, 2012

Naruto Shippuden Episode 173 Review

Naruto Shippuden Episode 173: Origin of Pain, picks up aptly everywhere episode 172 missing rancid - After Yahiko, Nagato, & Konan discover the 3 sannin and commence training with Jiraiya.Survival is pretty tough all through these era. Food is scarce and all seems ***affected*** by the war. If being an stray of war isn't bad sufficient, try surviving as your family is still the field pro war.

Naruto Shippuden and Akatsuki Guide

Introduction The Akatsuki kanji translates to crack of dawn. By generally values, it's a small organization. They be inflicted with 7-10 members by the generally and they are all S-class criminals who be inflicted with missing their village with causing death and destruction (also renowned as missing-nins). The supplies to join akatsuki are unknown; however strong abilities and slaying seem to be

New Episodes of the Naruto Shippuden

Naruto Shippuden is a famous anime run which is airing on the box channels of Tokyo (Japan). This trade show ongoing on 15th February, 2007 and grabbed the attention of many audiences across the planet. Inside the manga, the Shippuden is renowned as part two. "Whirlwind Chronicles" is the importance of Shippuden, which is an reference to the power of Naruto to manipulate the wind. It will take

Wednesday, May 2, 2012

Price Tag Cover



Aldy - Keyboard&Singer
Naomira - Singer&Rapper
Randi - Rapper
Wizesa - Beatboxer


 

Saturday, April 28, 2012

Sketchbook, number one.

Sabaku no Kankurou, first sketchbook, 2011.

Ciel Phantomhive, first sketchbook, 2011.

Yamato, Uzumaki Naruto, Hatake Kakashi, first sketchbook, 2011.

Random sketch, Walter Odile, first sketchbook, 2011.

Naruto & friends, first sketchbook, 2011.

Akimichi Chouji, Sabaku no Temari, Nara Shikamaru, Sabaku no Gaara, first sketchbook, 2011.

Akamaru & Inuzuka Kiba, first sketchbook, 2011.

Random sketch, Maribelle Odile & Cergiello de Vincent, first sketchbook, 2011.

Akimichi Chouji, first sketchbook, 2011.

More sketch on next posts. Keep in touch on Bonjour et L'adieu.

Via Instagram : naomirawrr

Twitter : @naomirazl
 

Thursday, April 26, 2012

New Victim. Forever Alone.

Yooooo.

Finally, i got freedom! Ngahahaha. Sumpah empat hari itu bener bener bekerja keras membanting tulang buat berperang dengan selembar kertas. Iya selembar kertas. IYA. SELEMBAR KERTAS GUE AJAK PERANG. 

Sumpah. UN itu gak sesusah yang saya bayangkan. Tapi, percayalah. Soal IPA itu lumayan susah. Kayaknya ada 4 atau 5 soal yang salah. Walaupun dapet 9 atau dapet 8,75, tetep nyesek, karena target itu diatas 9. 

Anyway, sedikit curhat, sejujurnya, UN itu butuh tenaga ekstra. Selain untuk berfikir, tentu saja untuk menghitam hitamkan nama peserta. Kenapa mama saya ngasih nama "Naomira Azalia". Sangat jelas di LJUN, kalo A sama Z itu jauh. Kalo salah buletin gimana -_-. Belum lagi Nomor Peserta. Belum lagi Tanggal lahir. Kode Paket soal. Itu bulet buletin gituan capek loh. Itu saking semangatnya bulet buletin, kursi sampe goyang goyang. 

Oh iya. Kebebasan.

Kita, anak kelas 9 bebas hari ini. Seperti yang dikatakan guru IPA saya, "Kalian itu gak boleh santai-santai. Kalian harus fokus belajar dulu. Ini UN tuh penting. Nanti abis UN, kalian bebas mau ngapain aja. Mau nungging kek, mau salto kek, terserah."

Dan akhirnya saya pun nungging.

Oke, ngomong-ngomong soal kebebasan, kemaren, tepatnya setelah ulangan matematika, saya, Gina, Vito, Chandra, dan Zesa itu ngumpul dulu di Pb. Terus, kami mulai berbincang bincang tentang rencana liburan setelah UN. 

Dufan.

Mumpung dapet voucher diskon 50%, kita langsung kefikiran untuk kesana, hari Jumat besok.

Saat itu, kita bener bener gapunya korban buat disiksa atau dicengin. Itulah kenapa sejak Ulangan Sekolah beberapa bulan lalu , kami bosan. Sangat bosan. 

Sampai akhirnya saat belajar matematika bareng, Chandra yang lagi mainan pulpen tiba-tiba saja pulpen-nya terjatuh dari tangga ke tangga. Dia reflek, dengan suara...ehm...ngondek, langsung teriak "BUU ...YAA..YAA..." entah maksudnya apa. Terus kita diem. Chandra turun buat ngambil pulpennya. Pas dia naik, Zesa langsung ngakak. 

"Bancinya keluar." ujar Zesa sambil nunjuk ke Chandra. Reflek, kami ikutan ngakak, kecuali Chandra yang masang muka terkejut.

"Eh gua gentle zes." kata Chandra. Zesa geleng geleng kepala. 

Emang suaranya Chandra itu khas nge bass, tapi...ada ngondek-ngondeknya. 

Seminggu yang lalu, saya les piano ditemani oleh Chandra. Sebenernya kita udah ada janji bertiga sama Vito, sekalian belajar bareng buat UN. Tapi ternyata Vito malah dikurung ditempat les, gaboleh pulang. Jadi rencana dia buat liat cewek cantik ditempat les saya, gagal total. Tinggalah saya bersama laki laki tinggi nan tablo, Bagus Chandra Wibawa.

Sebelum les, saya dan Chandra nungguin Vito di warung. Sumpah itu udah kayak keong tersesat. Duduk di warung, makan Papa Bunz, minumnya Teh Rio, lamalama ada Smash di sekitar kami joget joget ala CherryBelle... Duh. Random pokoknya. Sampe akhirnya, Chandra iseng iseng mengintip dibalik garasi warung (yang warna silver itu loh aduh lupa namanya apa pokoknya yang suka buat nutup warung), 

dan tiba tiba...

ada tangan yang keluar dari balik kegelapan itu. Reflek, muka Chandra langsung pucet, dan dia langsung teriak "BUUU!!" , teh rio -nya hampir jatoh. Saya kaget.

"Kenapa Chan?"

Tiba tiba ada suara ketawa ibu ibu. Chandra makin pucet. Horror parah.

"Aduh dek. Kenapa kaget gitu?" ternyata itu ibu ibu penjaga warung yang pengen ngunci pagernya.

"Kaget mir. Horror banget tadi."

"Ye. Elu mah emang pada dasarnya penakut chan."

"Eh serius mir serem tadi. Bayangin aja lu lagi bengong ngintip disitu tiba tiba ada tangan."

Saya ngakak.

Untuk ekspresi kagetnya, dia punya khas. "BU."

Tiba tiba saya teringat akan les piano. Waktu udah menunjukkan pukul 12.25. Les piano dimulai jam 12.30.

"CHAN! LIMA MENIT LAGI CHAN!"

"Ha? Serius mir? Udah yuk cepetan!" 

Kita langsung melesat naik motor. Tapi sih deket.-_-

Setelah parkir motor, saya dan Chandra langsung lari lari kearah tempat les. Disitu macet parah. Kita harus ngelewatin anak kecil yang bercelemotan kue ulangtahun temennya. Ada yang nangis dan hampir memeluk Chandra. Sadar dia bukan ibunya, anak itu move on. Chandra galau.

Pas udah sampe di tempat les, pas banget guru les saya keluar bersama "cewek cantik" yang menjadi muridnya, yang juga menjadi sasaran Vito buat diajak kenalan. Mamanya baik banget. Kalo saya lagi nunggu suka diajak ngobrol. Ooow *elus elus pipi*

Chandra langsung manggil manggil saya "Mir! Mir!"

Chandra dengan wajah terpesona langsung nunjuk nunjuk kearah pintu kelas. Bukan, bukan cewek cantik itu yang dia tunjuk melainkan...gurunya. Chandra dengan wajah "terkagum kagum" langsung menatap dalam dalam guru piano saya. Gila hebat dia. Baru pertama kali aja udah dapet Chemistry-nya. Chandra bilang, dia itu kece, dan mempesona. Pas dia keluar, bagaikan ada angin sepoy sepoy keluar, dan bau bunga semerbak menghiasi ruangan itu.

Chandra naksir guru piano saya.

Cinta pada pandangan pertama, sepertinya.

Yeah.

By the way, nama guru piano saya Ka Ahmad. Dia jago banget main piano. Dan kerennya, kami sama sama ngefans sama Chopin. Buahaha.

Kalo anda yang sedang membaca ini bingung, ya, Chandra adalah pria Semi-Homosexual. Dia juga naksir sama Mas Imam, administrasi Petrof. Pas kita keluar, Chandra sambil loncat loncat ngondek langsung berbisik . "Mir, sumpah tadi mas Imam keren banget nyanyinya. Tadi dia pake kemeja kuning kotak kotak, celana jeans, sepatu crocs gitu, sama daleman kemeja nya itu item." Gila kan. Dalemannya aja diliatin sama dia.

Gak lama kemudian, dia langsung colek colek bahu saya.

"MIRRR.... KA AHMAD GANTENG BANGETTT. KECE LAGI. ASTAGAAA... KECE BANGET."

"Chandra, hentikan. Hentikan semua ini."

Ka Ahmad, Mas Imam, sabar ya.

 Balik ke topik awal.


Hari Rabu kemarin, Chandra Vito Zesa mengalami perang yang cukup dahsyat. Ini tentang acara menginap mereka di Pb. Chandra berkali kali keceplosan ngondeknya. Seperti mukul Zesa dengan tangan melambai lambai wanita gitu, sampai ketawa ngondek cewek.


Terus, Vito sama Zesa cerita, kalo dia merinding pas magrib magrib mau ambil tas terus pulang.


"Pak . Kemaren tuh saya ngeliat daun itu goyang goyang sendiri. Padahal gaada angin. Sumpah horror pak." kata Zesa sambil monyong monyongin mulutnya gak jelas. Vito ngangguk ngangguk. Lagi lagi, Chandra pucet. Pb cuma ketawa.


"Kalo mau lebih seru, temenin bapak tidur disini."


"Emang kenapa pak?"..... Zesa Vito nanya kompak antusias, saya dengerin aja, udah tau ceritanya sebelumnya. Sementara Chandra mangap, melongo, pucet, ketakutan.

Pb pun cerita cerita disitu. Vito sama Zesa udah merinding ketakutan. Chandra goyang goyangin kaki. Dari sini saya bisa menyimpulkan, kalo dia mau pipis.

"Oke pak! Besok kita temenin bapak tidur disini! Mau gak Zes?" tanya Vito. Zesa ngangguk semangat. 

"Ayo lah. Seru tau." jawab Zesa. Kemudian....mereka berdua pelan pelan nengokin kepalanya ke Chandra. Saya juga. Pb juga. Chandra neguk ludah.

"Apaan?"

"Lu ikut gak chan?"

"Nginep disini? A...ayo." ujarnya ragu-ragu.

"YOMAN. Nanti kita disini makan ayam. Terus malem malem begadang. Nemenin pb. Nonton film. Seru seru."

"Begadang toy?" Chandra nanya lagi. Zesa nyengir penuh arti.

"Iya. Kenapa? Takut?"

"Lah nggak lah gue berani."

"Yaudahh."

"Kamu tau di kamar mandi itu?" tiba tiba Pb nyaut. Kita nengok kearah Pb bersamaan. "..disitu suka ada yang nongkrong."

Glek.

Hening seketika.

Chandra yang paling lemes saat itu.

"Tapi kan gaada kloset-nya pak. Ha..ha..ha..." Zesa mencoba mencairkan suasana. Tapi kayaknya gagal.

"Ya..bukan nongkrong gitu... kayak apa ya...em..."

"Jongkok? Kan gaada klosetnya." Saya gagal mencairkan suasana.

"Bukan... Nongkrong gitu deh. Apa sih nama lainnya..emm.... gitudeh pokoknya. Suka ada yang nongkrong."

"Suka ada yang jongkok? duduk? ngesot?" ujar saya lagi. Pb ngangkat bahu. Tiba tiba, Zesa jongkok. Kemudian duduk. Kemudian ngesot. Dia melakukan hal itu berkali kali dengan cepat. Kami sadari bahwa gerakannya lumayan lawak. Apalagi Zesa sebagai praktikum nya. Disitu Chandra doang yang gak bersuara. Karena kasihan, Zesa memutuskan ngajak dia main.

"Chan. Main jempol. Yang kalah dikunci disitu 1 menit."

"Yah Zes."

"Takut?"

Chandra diem.

"Kecil lo."

"AYO!"

Chandra langsung majuin badannya ke Zesa, sambil mengeluarkan kedua jempolnya.

"Yang kalah dikunci disitu, semenit!" Konfirmasi Chandra. Zesa kedip kedip.

"Bener ye? Kunciin semenit, nanti tiba tiba ada yang nyolek nyolek."

"Yaampun Zes.." Iman Chandra goyah. Vito ngakak ngeliat muka 'bencis'-nya Chandra.

"Lah piye lu.''

"Sepuluh detik gimana?" Chandra usul.

"Enak banget lo chan. Kecil lo!" Ledek Vito. Zesa ngangguk ngangguk sambil nunjuk Vito.

"Hm dah ayo deh 1 menit! Eh jangan deh...." Chandra mulai labil. Zesa ketawa sambil ngeledekin dia 'banci-nya keluar.'

"Lima detik , zes." Chandra memohon.

"Gak mau!" Zesa teriak.

""Kenapa gak mau?" 

"Gua maunya satu detik!"

Sama sama kecil. Sekian.

"Yah elu juga takut zes. Kecil lu." ledek Chandra. Zesa mendelik.

"Kecilan elu. Elu kan bancinya suka keluar. Kalo ada yang berbau bau serem suka ketakutan sendiri. Keciil. Banciii...."

"Tau. Cemeeen. Penakut...." Vito nyamber. Saya ketawa tawa aja.

Chandra keliatan kesel.

"Oke fine liat ya! Pas di Dufan, gua pertama kali, paling depan masuk ke Rumah Setan!"

Kami bertiga melotot. Zesa dengan ceria ketawa, Vito juga. Mereka nyamperin Chandra dengan muka puas.

"BENER YA? GUA PEGANG JANJI LU!"

"Eh ngga zes...bercanda." Chandra ketakutan.

"Wooo gabisa. Janji adalah janji. Pokoknya pas ke Dufan elu harus masuk pertama kali ke Rumah Setan!"

"Zes zes...jangan....."

"Tau lu chan! Gak gentle! Udah ngomong malah ingkar janji. Cowok apaan loo.." Vito manas manasin.

"Yaampunn......." Chandra semakin terpojok.

Saya ngakak. "Ntar pokoknya si Chandra masuk duluan. Kita di belakang. Nanti dia jalan sendiri. Kita sama sama. Dia ketakutan. Kita ketakutan bareng bareng. Nanti dia mau pegangan gaada orang, kita pegangan bersama sama. Neh lo." Vito bikin takut. Chandra garuk garuk kepala.

"Jahat banget......."

"Pokoknya pemanasannya rumah setan. Gak mau tau." Kata Zesa.

"Eh jangan dong......."

"Terus abis itu ke Istana Boneka." saya nyamber. "...kita di kapal berempat. Chandra di kapal lain. Sendirian."

Zesa ngakak . "Sama banci banci Dufan." 

"Forever Alone, zes." ujar saya. Mereka ngakak. Chandra terpojok sendiri.

Ya, kalo difikir2 emang Chandra suka pake DP BBM Forever Alone. Miris ya dia.

"Terus pas naik Histeria, Chandra duduk ditengah, Kita di pojok pojokan. Gina Mira di pojok kanan, gue Vito di pojok kiri. Forever Alone........"

"Yaampun............."


"Terus pas main Halilintar, Chandra duduk didepan sendiri. Kita semua di belakang. Forever Alone."

"Pas main Kora Kora, kan ada dua bagian kursi. Kita di kiri, bareng bareng. Chandra di kanan. Forever Alone..." Vito sekarang ikutan ngeledekin. Chandra ngelap ingus.

"Main bom bom car......." saya baru ngomong, diselak Vito. "... kita berdua berdua. Chandra sendirian...."

"Ye. Gua ajak mas mas -nya!" Chandra gamau kalah. Vito diem. Ketawa. Nunjuk Chandra.

"Homo. Forever Alone."

Chandra nyerah.

"Pas main Kicir Raksasa, nanti kita berempat bareng. Chandra sendiri. Nanti tiba-tiba pas Chandra diatas, kicir-nya berhenti. Kita udah dibawah. Ternyata ada kesalahan teknis. Nanti gue teriak 'Chan! Maaf ini ada kesalahan mesin!'. Terus pas elu jawab 'Iya gapapa to. Gue setia nunggu disini.', nanti kita tinggalin karena udah malem. Forever Alone...."

"Ih...jahat banget."

"Terus pas main Arung Jeram, pas udah mau meluncur, kita tenggelemin Chandra. "

"Jahat banget to......."

"Forever Alone............."


"Harusnya lu jangan ngomong gitu sekarang to, besok gua ga ikut loh." Kayaknya Chandra mau nangis.-_-

 "Bercanda chan. Makanya lu siapin mental besok. Nginep disini ya!" seru Vito. Zesa ngangguk ngangguk.

"Berani gak lu?"

"Berani lah!"

Tiba tiba Pb ngomong lagi.

"Iya. Nanti kalo kamu nonton Film, misalnya berempat. Nonton film gitu..."  Chandra motong. 

"Berempatnya sama bapak kan?" tanya Chandra.

"Yaa sama siapa aja."

"Yah ampun."

"Iya. Nanti tiba tiba jadi berlima. Yang satunya........."

"Udah gausah dilanjutin. Udah to gua gaikut ah!"

"KECIL LOOOO."

"Gua takut ......."

"Payah lo. Cemen."

"Eh lo emang berani zes?" 

"Enggak." Zesa dengan datarnya ngomong gitu. "..tapi gua mau. Lu mau gak?"

"Lah gimana?"

"Gua takut. Tapi mau. Naaah. Lo gimana?" Zesa nantangin. Vito benerin Zesa.

"Nah iya bener tuh Zesa! Gua juga. Gua takut. Tapi mau. Lu gimana Chan?"

Chandra ketawa garing. "Gua takut dan gamau."

"Payah lo chan. Ini tuh sebagai latihan pas masuk ke rumah setan. Disana jadi elu gaperlu takut . Pas ada kuntilanak deketin, ntar lu kibas rambutnya. 'Yeeeh ini mah gua udah pernah liat yang asli.'" Chandra neguk ludahnya, ketakutan. Kami bertiga ngakak.

"Ntar lu kalo ketemu mbak mbak yang 'bolong' tapi palsu, lu tantangin chan. 'Kemaren saya udah liat yang asli mbak. Ini mah gaada apa apanya! Apaan nih! Lo semua gatau kemaren gua liat kayak gimana? Lo semua gatau kemaren gua teriak berapa oktaf?'" ujar saya sambil nepuk nepuk pundak Chandra. Zesa sama Vito ngakak.

"Ini beneran..........ke Dufan? Gua melakukan semua yang kalian sebutin tadi?"

"Bener lah. Kan elu yang janji."


Forever Alone.


Naomira, Vito, Zesa...............Chandra


Saturday, March 10, 2012

Eri nee-chan !

Halo!
Sebuah postingan sebelum Try Out ke 2 hari Senin nanti. Muehuehehe. Kenapa saya ketawa?


Oke, dalam kesempatan kali ini saya akan membawa postingan yang sesuatu banget. Jadi, saya dari kecil sangat suka sama yang berbau bau Jepang gitu. Ini semua karena anime Naruto...........dilanjutkan dengan anime-anime lainnya seperti Keroro Gunso, Kyou Kara Maoh, Fullmetal Alchemist, Eyeshield 21, Akachan to Boku, Lets and Go, daaan masih banyak lagi yang pastinya anda ketahui dari Space Toon. Iya, dulu saya Space Toon mania.


Nah, karena menyukai anime-anime tersebut, saya jadi suka sama Bahasa Jepang dan kebudayaannya. Sampe sekarang pun masih. Mama saya bilang, kalo udah kuliah, ambil sastra Jepang aja. Ternyata mama mendukung saya nonton Keroro.


Nah di hari yang melelahkan ini, mama saya arisan sore sore dirumah tetangga saya. Lalu pas saya bangun tidur, mama tiba tiba bbm.


"Miraaaaa, disini ada orang Jepang nih! Cantik loh mbak-nya!"


"Mama arisan di Jepang?!!!"


"Bukan mira. Ini mbak-nya home stay buat kerjaan. Cantik loh mirrr."


Terus saya merem sebentar. Tiba tiba mama nge PING!!!


"Miraaa, mbaknya minta e-mail kamu. Kamu tulis deh e-mail nya. "


"naomira.azalia@yahoo.com"


Cuma di read.

Akhirnya mama bbm lagi, "Mir coba kamu cari FB mbak nya. Namanya Eri Fujita. Dia tinggal di Tokyo."

Karena saya harus ngaji, jadi saya read doang. Tapi sebenernya, mama itu kenapa sih harus manggil mbak Eri dengan sebutan 'mbak'?

Saya putuskan untuk manggil "Eri nee-chan."

Oke oke, pas magrib, mama pulang. Buka pintu langsung berisik sendiri. "Miraaa! Miraaa!"

"Apa ma?"

"Itu tuh tadi mbak Eri nyariin kamu. Katanya kamu suruh kesitu. Ih mir tadi tuh ngomongnya kayak yang di Animax tau mir bahasa Jepangnya. Pake "E~" gitu gitu. Kesitu yuk mir dicariin tuh."

"Kok aku dicariin ma?"

"Iya tadi mama cerita kalo kamu tuh suka bahasa Jepang, gitu gitu. Terus mama kasih tau nama kamu sama foto kamu. Kata mbaknya, "E~ Cantik cantik~" gituuu."

"Astagfirullah.........."

"Kenapa?"

"Gak apa apa. Mbak Eri-nya pulangnya kapan, ma?" saya ketularan manggil pake "mbak".

"Besok mira."

"Ha? Besok? Cepet banget!"

"Iya dia udah 2 minggu ternyata disitu. Baru tau mama juga."

"Yahhh....."

"Yaudah kamu mau kesana gak? Mama anterin yuk."

"Ehee gausah ma...........malu."

"Lah kenapa? Orang ramah banget kok mbaknya."

"Malu ma. Malu."

"Yeeee, kamu tuh harus pd. Kamu kan juga bisa ngelatih conversation Inggris sama Jepang kamu."

"Errr....kapan kapan aja ma."

"Ye gimana sih orang besok pulang juga!"

"HE HE HEEE"

Terus mama ngeluarin sesuatu dari kantongnya yang ternyata adalah gantungan kunci dari Jepang. Katanya kenang kenangan buat Naomira.

:"

Sejujurnya saya gabisa baca tulisan yang ada di covernya :"

Oke, dan akhirnya, saya memutuskan untuk kerumah tetangga saya yang ditempati sama Eri nee chan. Sebenernya yang bujuk mama saya, sih.....

Dan jam 8 saya berangkat. Rumahnya ga begitu jauh kok untungnya ga ngelewatin yang ada guguknya ._.

Kemudian, pas masuk, mama disambut oleh Bu Dani, pemilik rumahnya. Jeng jeng jeng. Di belakangnya ada...............Eri neechaaan. Oke, pertama tamanya saya malu malu...akhirnya saya salaman juga.

HEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHE.............................................................

Kakaknya ramah banget deh serius. Pas salaman sama saya ketawa tawa gituuu. Entah muka saya yang ngelawak apa emang terlalu ramah.....tapi, Eri nee-chan itu murah senyum. Pas dipersilahkan masuk, langsung mama nyuruh saya nanya nanya gituu pake bahasa Jepang. Eh gila. Ngomong Bahasa Indonesia aja gatau mau ngomong apaan saat itu-__-

Terus akhirnya, mama yang nanya nanya....saya yang dengerin. Sambil ngomong juga sih. Ehe. Kapan lagi?-_-

Jadi Eri nee-chan itu udah bersuami. Dia tinggal di Tokyo, ikut suaminya. Dulu dia lahir dan dibesarkan di Hiroshima. Daaaan saat itu juga saya keinget pelajaran sejarah IPS dan inget kalo Ulangan Sekolah IPS juga ngikut. Saus tartar.

Umurnya udah 36 tahun. Sedangkan suaminya 39 tahun. Terus, Eri nee-chan nawarin saya buat ngeliat foto album pernikahannya. Disitu Eri-nee cantik bangetbangetannn -_-v Terus ada keponakannya masih usia 5 tahun. Lucuuuu banget. Pipinya chubby gitu...terus matanya sipit. Kayak boneka berjalan. Pokoknya lucu banget bangetan. Lebih lucu dari mukanya Ucup lagi pelukan sama Tebo.

Terus, ada lagi foto bulan madunya. Bulan madunya itu di Peru. Pokoknya dari semua foto, yang paling menarik perhatian saya adalah ketika ada kucing berpose seksi. Itu kucing bener bener lucu...........gak aneh kalo abis liat satu album langsung buka halaman itu lagi cuma buat liat kucingnya -_-

Terus abis itu saya disuruh ngomong Jepang sama kakaknyah. Lah......mau ngomong apa saya? -_- pokoknya saya disitu bener bener blank. Sebenernya sih emang bener grgr gerogi. Tapi saya alesan aja.

"My head is full of rumus matematika and fisika...."

 Kemudian, saya ngasih kenang kenangan ke Eri-nee. Eri-nee excited banget pas tau isinya itu kayak miniatur candi. Katanya dia suka banget sama candi candi di Indonesia, apalagi Borobudur. Terus dia bilang "A~saya suka sekali! Thank youu! Terimakasih!" terus saya jawab "Your welcomee!"


Terus mama nih yang bala...


"Bahasa Jepang nya apa mir?"


Udah buka mulut.


Iya saya tau bahasa Jepangnya "sama sama" itu apa...tapi ...bener bener blank.......


"Em...lupa..hehe waktu itu pernah inget..."


Terus Eri-nee ketawa lagi. Terus nepuk nepuk bahu saya sambil bilang : "Do itamashite."


"Nah iya itu maksudnyaa yaampun lupaa hehehehe." saya bener bener lupa. Eri-nee ketawa lagi.


"Kalo terimakasih apa mir?" Mama mulai lagi.


"Arigatou."


"E~ good good! Bagus!" kata Eri-nee. Mama langsung terkekeh gitu. "Itu mah gampang mbak..."


Sekarang giliran Eri-nee yang nanya. "Kalau, Selamat Malam?"


"Konbanwa..."

"A~ Bagus bagus!!"

 Ya pokoknya sekilas seperti itu.........


Eri-nee meninggalkan alamat e-mail dan Facebooknya. Katanya kalo mau belajar bahasa Jepang, dia mau bantuin lewat chatting. Dan bisa ngobrol ngobrol juga gituuu. Ayayayaaaaayy..


Finally, saya dan mama saya pun pulang kerumah. Sebelumnya, saya ngajak Eri-nee kerumah buat main piano iseng iseng... Dulu Eri-nee pernah bisa main piano, tapi lupa. Mungkin dengan menggunakan Alfonso (piano saya), dia akan ingat......... Amin.


Oke segitu aja. Saya cuma mau ngisi kekosongan blog saya beberapa saat ini.


Wish me luck for the second Try Out!! Keep spirit! Cheers!




- Naomira Hawkeye



Eri Fujita -nee dan anak terdampar